Selasa, 10 Agustus 2010

Menguak Alasan Banyak Wanita Malas Bercinta




DI televisi ataupun film, wanita di dalamnya tampak begitu menikmati seks dan senang melakukannya. Tapi dalam kehidupan nyata, mungkin tidak begitu banyak wanita yang bisa demikian enjoy. Mengapa?

Sebuah studi baru oleh British Association of Urological Surgeons bahkan mengungkap fakta bahwa dua pertiga wanita melaporkan memiliki beberapa hambatan untuk bisa menikmati percintaan seperti seharusnya. Berikut beberapa rincian masalah seks yang dihadapi wanita, seperti diulas Galtime:

1. Kurangnya hasrat (47 persen)
2. Masalah orgasme (45 persen)
3. Masalah gairah (40 persen)
4. Kurangnya kepuasan (39 persen)
5. Kurangnya pelumasan (37 persen)
6. Rasa nyeri (36 persen)

Apakah masalah keengganan bercinta Anda akibat kurangnya pelumasan atau foreplay kurang maksimal? Ataukah sebenarnya masalah yang lebih mendasar, yakni trauma psikologis? Psikoterapis Dr Tina B Tessina yang juga penulis Money, Sex and Kids: Stop Fighting About the Three Things That Can Ruin Your Marriage mengatakan, salah satu masalah terbesar yang dihadapi wanita ketika ingin menikmati hubungan seks yang nyaman, terutama adalah pengalaman buruk dengan pria di masa lalunya.

"Seks adalah kegiatan yang sangat intim, dimana wanita sangat rentan di dalamnya. Ketika merasa tidak aman dan dicintai, mereka akan memiliki masalah,” katanya.

"Selain itu, televisi, film, iklan, dan tayangan porno telah menempatkan penekanan pada seks, melebih-lebihkan dan menekanannya pada kinerja dan kekuatan, daripada kasih sayang, koneksi fisik, serta kenikmatan satu sama lain. Dengan kombinasi ini, bukanlah hal mengejutkan jika persentase wanita yang malas bercinta jadi lebih tinggi," kata Dr Tessina.

Solusi membuka diri

Jadi apa yang dapat Anda lakukan? Daripada menderita dalam keheningan, cobalah membuka diri. Seperti dikatakan Dr Tessina, seks adalah bentuk berbagi dan Anda tidak seharusnya malu untuk mengakui jika Anda tidak merasakannya.

"Jika Anda benar-benar akan berbagi hidup bersama, Anda perlu berbagi kepada siapa pria yang Anda pilih; hal-hal indah tentang diri Anda, dan bentuk perjuangan bersama," tambahnya.

Jika masalahnya ada pada trauma masa lalu, pertimbangkan untuk mencari bantuan terapis. "Anda perlu memahami perasaan sendiri dan reaksi untuk bisa saling berkomunikasi dengan pria yang Anda cintai," kata Dr Tessina.

Dr Tessina mengatakan, solusinya memang tidak selalu mudah dilewati, tetapi pasti akan sangat bermanfaat. Dan, proses penyembuhan dapat membuat hubungan Anda lebih kuat.

"Ini seperti menemukan yang terbaik dari Anda, yang tersembunyi di bawah rasa sakit dan ketakutan. Berfokus pada penyembuhan luka seksual akan membebaskan Anda untuk bisa mencintai pasangan sepenuhnya,” tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar