Minggu, 17 Maret 2013
5 PUJIAN WANITA YANG DI BENCI PRIA
Pria suka dipuji tentang beberapa hal yang bisa meningkatkan kepercayaan diri. Misalnya, bila Anda memujinya karena terlalu mahir di ranjang, pria Anda pasti akan melayang dan makin akan cinta dengan Anda!
1. “Aku mencintaimu karena kamu sangat sensitif”: Untuk seorang wanita mungkin ini menjadi sebuah kebanggaan, tapi bagi pria itu adalah sesuatu yang secara langsung menyentuh ego mereka. Pria dimana-mana kasar dan keras. Jadi, jangan memujinya dengan ini. Kemungkinan, ia malah akan mengubah sifatnya!
2. “Kamu sangat emosional, sayang”: Pria itu tidak menunjukkan dirinya emosional. Anda pastinya jarang melihat seorang pria menangis secara terbuka seperti wanita. Jika Anda memberi kalimat ini (di depan umum atau pribadi), ia pastinya tidak ingin mendengarnya. Bila memang pria Anda sensitif, cobalah untuk menjaga rahasia ini dalam diri Anda!
3. “Aku tak menyangka kamu bisa memperbaiki lampu”: Oh come on!! Meski ini baik bisa mengetahui pria Anda memiliki keterampilan untuk memperbaiki masalah-masalah seperti itu, tetapi memuji seperti ini hanya akan melukai ego prianya. Pria tidak akan senang mendengar pujian seperti itu, karena kelihatannya seperti Anda tidak mengharapkannya bisa memperbaiki lampu.
4. “Aku suka perut buncit kamu”: Apakah Anda memuji atau secara tidak langsung menyindir kekurangan fisiknya? Pria atau wanita, pastinya akan membenci mendengar kata-kata tersebut dari pasangan mereka. Mempertahankan sosok yang sempurna itu sulit bagi sebagian besar orang. Jadi, meskipun Anda tulus menyukai perut pria Anda yang buncit, jangan memujinya!
5. “Kamu lebih pintar mengurusi pekerjaan rumah tangga”: Pria tidak akan senang mendengar pujian tersebut. Ini secara langsung menyerang ego pria mereka. Pertama, pria tidak akan pernah suka melakukan pekerjaan rumah tangga. Kedua, jika pria Anda mencoba untuk menawarkan uluran tangan bantuan, Anda tidak harus memuji seperti itu. Besok-besok, jika Anda memintanya untuk membantu Anda, secara terbuka pria Anda pasti menolaknya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar